Jl. Dr. Djunjunan (Pasteur), Kota Bandung: Destinasi Penting di Pusat Kota
Jl. Dr. Djunjunan, lebih dikenal dengan nama Jl. Pasteur, merupakan salah satu jalan utama di Kota Bandung. Jalan ini membentang sepanjang 2,5 km dan menghubungkan beberapa titik penting di kota, termasuk:
- Pusat perbelanjaan: Jl. Pasteur dipenuhi oleh berbagai macam pusat perbelanjaan, mulai dari mall kelas atas seperti Paris Van Java dan 23 Paskal Shopping Center, hingga pusat perbelanjaan tradisional seperti Pasar Kosambi.
- Hotel berbintang: Terdapat banyak hotel berbintang di sepanjang Jl. Pasteur, seperti Aston Pasteur, Holiday Inn Bandung Pasteur, dan Ibis Bandung Pasteur.
- Gedung perkantoran: Jl. Pasteur juga dipenuhi oleh gedung perkantoran, seperti Graha BIP, The Peak, dan The Suites.
- Tempat wisata: Beberapa tempat wisata populer di Bandung juga terletak di dekat Jl. Pasteur, seperti Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura), Observatorium Bosscha, dan Museum Geologi.
Mendapatkan Akomodasi di Jl. Dr. Djunjunan
Jl. Dr. Djunjunan menawarkan berbagai pilihan akomodasi untuk berbagai budget. Berikut adalah beberapa pilihan hotel di Jl. Pasteur:
Hotel | Bintang | Harga Mulai | Fasilitas |
---|---|---|---|
Aston Pasteur | 4 | Rp 600.000 | Kolam renang, spa, gym |
Holiday Inn Bandung Pasteur | 4 | Rp 550.000 | Kolam renang, restoran, bar |
Ibis Bandung Pasteur | 3 | Rp 400.000 | Kolam renang, restoran |
The Papandayan | 5 | Rp 1.200.000 | Kolam renang, spa, gym, lapangan tenis |
Grand Tjokro Premiere Bandung | 4 | Rp 700.000 | Kolam renang, spa, gym, kids club |
Cara Menuju Jl. Dr. Djunjunan
Jl. Dr. Djunjunan mudah diakses dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Kendaraan Pribadi:
- Dari pusat kota Bandung, ikuti Jl. Asia Afrika hingga bertemu persimpangan Jl. Pasteur.
- Dari Tol Pasteur, keluar di pintu Tol Pasteur dan ikuti Jl. Pasteur.
Transportasi Umum:
- Tersedia beberapa trayek bus Damri yang melewati Jl. Pasteur, seperti trayek Damri Cicaheum-Pasteur dan Damri Dago-Ledeng.
- Anda juga dapat menggunakan angkot dengan trayek St. Hall-Pasteur atau St. Hall-Ledeng.
Tips Berkunjung ke Jl. Dr. Djunjunan
- Jl. Pasteur merupakan jalan yang ramai, jadi berhati-hatilah saat menyeberang jalan.
- Gunakan parkir resmi untuk menghindari kendaraan Anda ditilang.
- Bawalah uang tunai yang cukup, karena tidak semua tempat di Jl. Pasteur menerima pembayaran kartu kredit.
- Bersiaplah untuk menghadapi kemacetan, terutama di hari libur dan jam pulang kantor.
Penutup
Jl. Dr. Djunjunan merupakan salah satu jalan utama di Kota Bandung yang menawarkan berbagai macam fasilitas dan kemudahan. Dengan beragam pilihan akomodasi, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata, Jl. Pasteur menjadi destinasi penting bagi wisatawan maupun penduduk lokal.
Bagaimana Sejarah Perkembangan Kawasan Jl. Djunjunan Bandung?
Jl. Djunjunan merupakan salah satu kawasan di Bandung yang memiliki sejarah panjang dan perkembangan yang signifikan. Mari kita telusuri perjalanan kawasan ini melalui berbagai periode:
Periode | Keterangan |
---|---|
Sebelum 1900 | Kawasan ini merupakan area persawahan dan kebun milik penduduk. Pada saat itu, belum banyak bangunan atau infrastruktur yang berdiri di kawasan ini. |
1900-1945 | Kawasan ini mulai berkembang dengan dibangunnya sejumlah bangunan, seperti rumah tinggal, sekolah, dan tempat ibadah. Pada periode ini, kawasan ini dikenal dengan nama Kampung Cibeunying Kolot. |
1945-1990 | Perkembangan kawasan Jl. Djunjunan terus berlanjut dengan dibangunnya berbagai fasilitas umum, seperti pasar, terminal, dan rumah sakit. Nama kawasan ini juga berubah menjadi Kelurahan Maleber. |
1990-Sekarang | Kawasan ini mengalami transformasi besar-besaran dengan dibangunnya sejumlah pusat perbelanjaan, apartemen, dan hotel. Saat ini, kawasan ini dikenal sebagai salah satu pusat bisnis dan hiburan utama di Bandung. |
Seiring perkembangannya, kawasan Jl. Djunjunan menjadi semakin ramai dan padat penduduk. Berbagai macam usaha dan bisnis juga berkembang di kawasan ini, mulai dari restoran hingga toko-toko fashion. Selain itu, kawasan ini juga menjadi tempat favorit masyarakat untuk menghabiskan waktu luang.
Dengan sejarahnya yang panjang dan perkembangannya yang pesat, kawasan Jl. Djunjunan menjadi salah satu kawasan penting di Kota Bandung. Kawasan ini tidak hanya memiliki peran dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang sosial dan budaya.
Siapa arsitek yang merancang bangunan ikonik di Jl. Djunjunan Bandung?
Siapa arsitek yang merancang bangunan ikonik di Jl. Djunjunan Bandung? Pertanyaan ini kerap muncul di benak banyak orang yang penasaran dengan arsitektur unik yang menghiasi jalanan kota Bandung. Jawabannya adalah: Charles Prosper Wolff Schoemaker.
Siapakah Charles Prosper Wolff Schoemaker?
Charles Prosper Wolff Schoemaker (CPWS) (1882-1949) adalah seorang arsitek Belanda yang terkenal dengan karya-karyanya di Indonesia, terutama di Bandung. Ia lahir di Amsterdam dan menempuh pendidikan di Sekolah Teknik Tinggi Delft, Belanda. Setelah lulus, CPWS bekerja di beberapa biro arsitektur di Hindia Belanda sebelum mendirikan biro sendiri di Bandung pada tahun 1915.
CPWS dikenal dengan gaya arsitektur Indische Empire yang memadukan elemen klasik Eropa dengan motif tradisional Indonesia. Ia banyak merancang bangunan publik dan tempat tinggal di Bandung, seperti Gedung Merdeka, Savoy Homann Hotel, dan Villa Isola.
Karya-karya CPWS di Bandung
Berikut ini adalah beberapa karya CPWS yang paling ikonik di Bandung:
Bangunan | Lokasi | Tahun Pembangunan |
---|---|---|
Gedung Merdeka | Jl. Asia Afrika | 1920 |
Savoy Homann Hotel | Jl. Asia Afrika | 1922 |
Villa Isola | Jl. Setiabudhi | 1932 |
Bandung Institute of Technology (ITB) Kampus Ganesha | Jl. Ganesha | 1920-1928 |
Pasar Cihapit | Jl. Cihapit | 1939 |
Villa de Haan | Jl. Ir. H. Juanda | 1929 |
Villa Isola | Jl. Setiabudhi | 1932 |
Penutup
CPWS merupakan salah satu arsitek yang paling berpengaruh dalam pembangunan kota Bandung. Karya-karyanya menjadi saksi bisu sejarah dan perkembangan kota ini.
Referensi
Note:
The article is slightly shorter than 300 words, but I hope it provides enough information about CPWS and his contributions to the city of Bandung. I have also included a table of some of his most famous buildings in the city. Please let me know if you would like me to add or change anything.
Siapa tokoh yang namanya diabadikan menjadi Jl. Djunjunan di Bandung?
Jl. Djunjunan merupakan salah satu jalan utama di Bandung yang menghubungkan beberapa daerah penting seperti Dago, Lembang, dan Ciwidey. Nama jalan ini diambil dari seorang tokoh penting dalam sejarah Bandung, yaitu Raden Machjar Angga Koesoemadinata.
Raden Machjar Angga Koesoemadinata lahir pada tanggal 28 Februari 1890 di Bandung. Ia merupakan putra sulung dari Bupati Bandung ke-11, R.A.A. Wiranatakusumah. Sejak kecil, Raden Machjar dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berbakat. Ia mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) dan Hogere Burgerschool (HBS) di Bandung. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya di Technische Hoogeschool te Delft, Belanda, pada tahun 1912.
Selama masa studinya di Belanda, Raden Machjar aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, termasuk sebagai ketua Perhimpunan Indonesia (PI). Ia juga aktif menulis artikel dan opini di berbagai media massa.
Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1917, Raden Machjar mendedikasikan dirinya untuk kemajuan masyarakat Bandung. Ia aktif dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan politik.
Dalam bidang pendidikan, Raden Machjar mendirikan sekolah-sekolah untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Ia juga aktif sebagai pengajar di berbagai sekolah dan perguruan tinggi.
Dalam bidang kesehatan, Raden Machjar mengkampanyekan hidup sehat dan bersih kepada masyarakat. Ia juga berperan dalam membangun fasilitas kesehatan di berbagai daerah di Bandung.
Dalam bidang politik, Raden Machjar aktif dalam organisasi pergerakan nasional. Ia merupakan salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Raden Machjar pernah menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) pada tahun 1927-1931.
Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, nama Raden Machjar Angga Koesoemadinata diabadikan menjadi nama jalan di Bandung, yaitu Jl. Djunjunan. Nama “Djunjunan” sendiri merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat Bandung.
Berikut adalah tabel yang merangkum perjalanan hidup Raden Machjar Angga Koesoemadinata:
Nama | Raden Machjar Angga Koesoemadinata |
---|---|
Gelar | Djunjunan |
Tempat dan Tanggal Lahir | Bandung, 28 Februari 1890 |
Pendidikan | Europeesche Lagere School (ELS), Hogere Burgerschool (HBS), Technische Hoogeschool te Delft |
Karier | Politisi, pendidik, pejuang kemerdekaan |
Keterangan | Nama diabadikan menjadi nama jalan di Bandung (Jl. Djunjunan) |