Arti Judicious dalam Bahasa Inggris
“Judicious” adalah kata sifat dalam bahasa Inggris yang memiliki beberapa arti, antara lain:
- Bijaksana: Berarti memiliki kebijaksanaan dan pertimbangan yang baik dalam mengambil keputusan.
- Cerdas: Berarti memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk berpikir dengan jernih dan logis.
- Berwawasan luas: Berarti memiliki pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam tentang berbagai hal.
- Terperinci: Berarti memiliki perhatian terhadap detail dan perencanaan yang matang.
- Penuh pertimbangan: Berarti selalu mempertimbangkan berbagai aspek dan konsekuensi sebelum bertindak.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata “judicious” dalam kalimat:
Kalimat | Arti |
---|---|
She made a judicious decision to invest in the stock market. | Dia membuat keputusan yang bijaksana untuk berinvestasi di pasar saham. |
The doctor’s judicious use of medication helped the patient recover quickly. | Penggunaan obat yang cerdas oleh dokter membantu pasien pulih dengan cepat. |
The judge’s judicious ruling was fair to all parties involved. | Keputusan yang bijaksana dari hakim adil untuk semua pihak yang terlibat. |
The company’s judicious marketing strategy led to increased sales. | Strategi pemasaran yang terperinci dari perusahaan menyebabkan peningkatan penjualan. |
He gave a judicious analysis of the situation. | Dia memberikan analisis yang penuh pertimbangan tentang situasi tersebut. |
Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- Wise
- Prudent
- Sensible
- Discerning
- Insightful
- Sagacious
Antonim:
- Foolish
- Reckless
- Imprudent
- Unwise
- Indiscreet
- Rash
Kata-Kata Serumpun
- Judiciously (kata keterangan)
- Judiciousness (kata benda)
Kesimpulan
Kata “judicious” adalah kata yang penting dalam bahasa Inggris yang berarti bijaksana, cerdas, berwawasan luas, terperinci, dan penuh pertimbangan. Kata ini sering digunakan dalam konteks pengambilan keputusan, penilaian, dan perencanaan.
Apa Perbedaan Antara ‘Judicious’ dan ‘Prudent’?
Kata “judicious” dan “prudent” sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang halus dalam arti dan penggunaan.
Berikut ini tabel yang menunjukkan perbedaan utama antara ‘judicious’ and ‘prudent’:
Feature | Judicious | Prudent |
---|---|---|
Arti | Memiliki penilaian yang baik, bijaksana | Berhati-hati dan waspada |
Fokus | Pengambilan keputusan | Tindakan dan perilaku |
Konteks | Sering digunakan dalam konteks formal | Dapat digunakan dalam konteks formal dan informal |
Contoh | “The judge made a judicious decision in the case.” | “It’s prudent to save for retirement.” |
Berikut beberapa penjelasan lebih rinci tentang perbedaan antara “judicious” dan “prudent”:
- Judicious lebih terkait dengan proses pengambilan keputusan yang bijaksana. Itu menunjukkan bahwa seseorang telah mempertimbangkan semua fakta dan kemungkinan konsekuensi sebelum membuat keputusan.
- Prudent lebih terkait dengan tindakan pencegahan dan kewaspadaan. Itu menunjukkan bahwa seseorang berhati-hati dan menghindari risiko yang tidak perlu.
Sebagai contoh, Anda mungkin mengatakan bahwa seorang hakim telah membuat keputusan yang judicious dalam suatu kasus. Itu berarti hakim telah mempertimbangkan semua bukti dan argumen sebelum mencapai keputusan.
Anda mungkin juga mengatakan bahwa adalah tindakan yang prudent untuk menabung untuk masa pensiun. Itu berarti adalah bijaksana untuk mengambil tindakan pencegahan dan menghemat uang sekarang untuk masa depan.
Secara umum, “judicious” lebih formal daripada “prudent.” “Judicious” lebih mungkin digunakan dalam konteks tertulis atau pidato formal, Sedangkan “prudent” dapat digunakan dalam konteks informal dan formal.
Meskipun kedua kata tersebut memiliki perbedaan halus dalam arti dan penggunaan, keduanya pada dasarnya berarti sama. Keduanya menunjukkan bahwa seseorang berhati-hati dan bijaksana.
Siapa Ahli Psikologi yang Membahas Pentingnya Sikap ‘Judicious’?
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental manusia. Dalam ilmu ini, terdapat banyak ahli yang telah berkontribusi dalam memahami berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pentingnya sikap ‘judicious’ atau bijaksana.
Namun, menemukan satu ahli psikologi yang secara spesifik membahas pentingnya sikap ‘judicious’ bukanlah hal yang mudah. Istilah ‘judicious’ sendiri memiliki arti yang luas dan dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh berbagai ahli.
Berikut ini adalah beberapa ahli psikologi yang membahas konsep yang berkaitan dengan sikap ‘judicious’:
Ahli Psikologi | Konsep yang Dibahas | Keterkaitan dengan Sikap ‘Judicious’ |
---|---|---|
Jean Piaget | Tahap perkembangan kognitif | Anak-anak perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan yang matang, yang merupakan dasar dari sikap ‘judicious’. |
John Dewey | Pendidikan progresif | Menekankan pentingnya pembelajaran yang aktif dan reflektif, yang membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan yang bijaksana. |
Kurt Lewin | Teori lapangan | Menekankan pentingnya konteks dalam memahami perilaku manusia. Sikap ‘judicious’ membutuhkan pemahaman terhadap situasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. |
Daniel Kahneman | Psikologi kognitif | Membahas bias kognitif yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Sikap ‘judicious’ membutuhkan kesadaran dan pengendalian terhadap bias kognitif. |
Dapat dilihat bahwa meskipun tidak ada ahli psikologi yang secara khusus membahas pentingnya sikap ‘judicious’, terdapat beberapa konsep dan teori yang berkaitan dengannya. Dengan memahami konsep-konsep tersebut, kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya sikap ‘judicious’ dalam kehidupan sehari-hari.
Siapa Tokoh Sejarah yang Dikenal dengan Kebijaksanaannya?
Sepanjang sejarah, banyak tokoh yang dikenal dengan kebijaksanaannya. Mereka adalah pemimpin, filsuf, atau pemikir yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan peradaban manusia. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Tokoh | Kebangsaan | Masa Hidup | Kutipan Terkenal |
---|---|---|---|
Socrates | Yunani | 470-399 SM | “The only true wisdom is in knowing you know nothing.” |
Konfusius | Tiongkok | 551-479 SM | “Respect yourself and others will respect you.” |
Buddha | India | 563-483 SM | “Peace comes from within. Do not seek it without.” |
Plato | Yunani | 427-347 SM | “The unexamined life is not worth living.” |
Aristoteles | Yunani | 384-322 SM | “It is the mark of an educated mind to be able to entertain a thought without accepting it.” |
Julius Caesar | Roma | 100-44 SM | “Veni, vidi, vici.” (I came, I saw, I conquered.) |
Mahatma Gandhi | India | 1869-1948 | “Be the change that you wish to see in the world.” |
Nelson Mandela | Afrika Selatan | 1918-2013 | “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.” |
Martin Luther King Jr. | Amerika Serikat | 1929-1968 | “I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.” |
Tokoh-tokoh ini hanyalah sebagian kecil dari banyaknya individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kebijaksanaan dan kemajuan manusia. Kisah dan ajaran mereka terus menginspirasi dan memberi pelajaran berharga hingga saat ini.
Mengapa Penting Memiliki Sifat “Judicious” di Tempat Kerja?
Pengertian Sifat “Judicious”
“Judicious” berarti bijaksana, cermat, dan penuh pertimbangan. Di tempat kerja, sifat ini sangat penting karena dapat membantu kita membuat keputusan yang tepat, menyelesaikan masalah secara efektif, dan membangun hubungan yang positif dengan rekan kerja.
Manfaat Memiliki Sifat “Judicious”
Manfaat | Penjelasan |
---|---|
Membuat keputusan yang tepat | Sifat “judicious” membantu kita menganalisis informasi secara objektif, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan memilih solusi terbaik. |
Menyelesaikan masalah secara efektif | Sifat “judicious” memungkinkan kita untuk mengidentifikasi akar masalah, mengembangkan solusi kreatif, dan mengimplementasikannya dengan cara yang efisien. |
Membangun hubungan yang positif | Sifat “judicious” membuat kita lebih mampu mendengarkan, berempati, dan berkomunikasi dengan jelas dengan rekan kerja. |
Meningkatkan produktivitas | Sifat “judicious” membantu kita memprioritaskan tugas, bekerja secara efisien, dan menghindari kesalahan. |
Membangun reputasi positif | Sifat “judicious” menunjukkan profesionalisme dan kedewasaan, yang akan meningkatkan reputasi kita di tempat kerja. |
Cara Mengembangkan Sifat “Judicious”
- Berpikir kritis: Ajukan pertanyaan, kumpulkan informasi, dan analisis semua perspektif sebelum mengambil keputusan.
- Bersikap objektif: Hindari bias dan emosi dalam pengambilan keputusan.
- Bersikap proaktif: Identifikasi dan antisipasi potensi masalah, dan kembangkan solusi sebelum masalah terjadi.
- Belajar dari kesalahan: Analisis kesalahan dan petik pelajaran untuk meningkatkan pengambilan keputusan di masa depan.
- Bersikap terbuka: Dengarkan feedback dari orang lain dan pertimbangkan perspektif yang berbeda.
Kesimpulan
Memiliki sifat “judicious” di tempat kerja sangat penting untuk kesuksesan profesional. Sifat ini membantu kita membuat keputusan yang tepat, menyelesaikan masalah secara efektif, membangun hubungan yang positif, dan meningkatkan produktivitas. Dengan mengembangkan sifat ini, kita dapat menjadi karyawan yang lebih berharga dan berkontribusi pada kesuksesan tim dan organisasi.